Hari ini, empat puluh tiga tahun lalu, di sebuah desa kecil Podo,
kecamatan Kedungwuni, kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, lahirlah bayi
laki-laki. Konon sang orang tua si bayi mendapat nasihat dari guru
spiritualnya: jika bayinya nanti lahir perempuan berilah ia nama Nur
Hidayah. Namun jika lahir laki-laki, beri ia nama: Nurhadi.
Itulah
pemirsa, konon cerita dari orang tua saya. Dan hari ini, tepat di
usiaku yang ke-43 tahun, saya ingin memberikan yang terbaik untuk SMPIT
Assalaam Boarding School Pekalongan, tempat saya mengekspresikan ide dan
karya dalam upaya memcetak generasi Robbani bersama rekan seperjuangan.
Hm...
Saya kumpulkan para santriwati kelas 7 dan 8 (memang baru ada dua angkatan sih)
di Masjid Al-Anshor yang berada di ujung selatan kawasan pondok kami,
usai UAS hari ini. Mereka saya terapi menggunakan SEFT yang ilmunya baru
saja saya dapatkan beberapa hari lalu. Terapi ini asas kerjanya adalah
mengingat kembali emosi-emosi negatif yang pernah dialami, kemudian
mengikhlaskan dan memasrahkan secara total kepada Allah SWT, dan kita
memohon padaNYA kesembuhan, kedamaian hati kita. Adapun tapping
(mengetuk-ngetuk ringan) di titik-titik meridian tubuh adalah upaya
melancarkan peredaran darah sehingga bisa menetralisir racun energi di
tubuh kita.
Alhamdulillah, 80% dari mereka mengalami
penurunan emosi negatifnya. Walaupun belum maksimal hasilnya, karena
memang harus diulang beberapa kali, tidak cukup dalam sekali terapi.
Kemudian
malam harinya, giliran santri ikhwan yang diterapi. Sehingga total, 114
orang santri yang menerima terapi SEFT hari ini. Alhamdulillah...
senang rasanya bisa meringankan dan membahagiakan mereka. Ya Allah,
karuniakanlah kedamaian hati dalam dada mereka dan penuhi dada mereka
dengan cintaMu, agar mereka mudah menerima hidayahMu dan memenuhinya
dengan kalamMu... Aamiiin...